Pada setiap Komputer maupun Laptop untuk dapat masuk Operasi System, salah satunya Microsoft Windows memerlukan beberapa file system yang harus diloading secara otomatis, proses tersebut biasa disebut dengan Booting. Tapi sebelum Komputer maupun Laptop melakukan tahapan tersebut persiapan dan pemeriksaan kelengkapan harus kita perhatikan supaya Komputer dan Laptop dapat beroperasi dengan maksimal. Proses tersebut berlangsung pada system ROM-BIOS (Read Only Memory - Basic Input Output System).
Yang biasa kita sebut dengan nama BIOS. Karena ukurannya kecil jadi bisa langsung tertanam pada motherboard, fungsinya memeriksa kondisi kelengkapan dan menyimpan informasi di dalam perangkat keras serta memuat sistem operasi pada Komputer maupun Laptop. Di dalam BIOS informasi yang tersimpan akan tetap ada walaupun komputer dimatikan, hal ini tentu berbeda dengan RAM yang fungsinya hanya menyimpan informasi hanya sementara saja. (Baca juga : Kapasitas RAM Yang Sesuai Kebutuhan).
Berbagai macam jenis booting Komputer yang harus kita perhatikan, adalah sebagai berikut :
1. Cold Booting (Booting dalam keadaan dingin)
Booting yang terjadi di saat Komputer maupun Laptop pada kondisi mati, dinyalakan dengan normal, maka Komputer maupun Laptop melakukan booting serta listrik akan mengalir menuju pada setiap komponen Komputer maupun Laptop dalam keadaan dingin atau baru dinyalakan setelah beberapa jam lamanya dimatikan, jadi komponen Komputer maupun Laptop belum teraliri tenaga listrik sama sekali.
2. Warm Booting (Booting dalam keadaan hangat)
Booting ini terjadi setelah komponen Komputer maupun Laptop menyala. Karena komponen sudah teraliri listrik, menyebabkan suhu komponen tersebut meningkat dan menjadi lebih hangat, walaupun tidak sampai panas. Warm booting dilakukan Komputer maupun Laptop sudah dalam keadaan menyala, bahkan ketika sistem operasi sedang bekerja dengan baik.
Istilah Warm booting mungkin masih belum terbiasa terdengar, dan istilah yang lebih kita kenal adalah Reboot atau Restart. Tapi sebenarnya keduanya mempunyai perbedaan. Warm Booting disebabkan oleh kerusakan program, maka Komputer maupun Laptop harus mengatur ulang system. Sedangkan Reboot atau Restart adalah berfungsi untuk memeriksa ulang kondisi program yang rusak.
3. Soft Booting
Soft Booting sebenarnya hampir sama dengan Warm Booting, perbedaan keduanya adalah Soft Booting terjadi bukan karena kerusakan program. Soft Booting terjadi bila kita masuk BIOS dan melakukan perubahan pada pengaturan BIOS, yang bertujuan untuk optimalisasi atau keamanan BIOS, kita harus menyimpan pengaturan BIOS dan merestart untuk dapat masuk ke dalam sistem operasi, restart seperti ini dilakukan oleh Komputer maupun Laptop bukan oleh sistem operasi, dan bukan pula karena kesalahan program atau pesan eror. (Baca juga : Daftar Harga Smartphone ASUS Android Terbaru)
4. Hard Booting
Hard Booting merupakan kebalikan dari Soft Booting, Hard Booting terjadi karena Komputer maupun Laptop tidak merespon dalam waktu lama atau hang, dalam situasi seperti ini memaksa Anda untuk menekan tombol “Reset” pada Komputer. Sedangkan pada Laptop, Anda harus menekan tombol power dan menahannya agak lama, dengan cara seperti ini sebenarnya cepat merusak hardisk, karena saat dimatikan paksa, pasokan daya pada hardisk berhenti tiba-tiba, padahal cakram pada hardisk masih berputar sangat cepat. Berbeda bila kita matikan melalui Shut down Windows cakram hardisk akan melambat secara berlahan-lahan, sampai akhirnya benar-benar berhenti.
5. Rebooting
Rebooting terjadi bila ada beberapa alasan tertentu, hal ini biasanya terjadi saat kita menginstal driver ataupun update lainnya dan sistem operasi yang mengharuskan Komputer maupun Laptop melakukan rebooting terlebih dahulu.
Demikian sedikit penjelasan tentang berbagai macam jenis booting Komputer yang harus kita perhatikan, semoga bermanfaat.
Yang biasa kita sebut dengan nama BIOS. Karena ukurannya kecil jadi bisa langsung tertanam pada motherboard, fungsinya memeriksa kondisi kelengkapan dan menyimpan informasi di dalam perangkat keras serta memuat sistem operasi pada Komputer maupun Laptop. Di dalam BIOS informasi yang tersimpan akan tetap ada walaupun komputer dimatikan, hal ini tentu berbeda dengan RAM yang fungsinya hanya menyimpan informasi hanya sementara saja. (Baca juga : Kapasitas RAM Yang Sesuai Kebutuhan).
Berbagai macam jenis booting Komputer yang harus kita perhatikan, adalah sebagai berikut :
1. Cold Booting (Booting dalam keadaan dingin)
Booting yang terjadi di saat Komputer maupun Laptop pada kondisi mati, dinyalakan dengan normal, maka Komputer maupun Laptop melakukan booting serta listrik akan mengalir menuju pada setiap komponen Komputer maupun Laptop dalam keadaan dingin atau baru dinyalakan setelah beberapa jam lamanya dimatikan, jadi komponen Komputer maupun Laptop belum teraliri tenaga listrik sama sekali.
2. Warm Booting (Booting dalam keadaan hangat)
Booting ini terjadi setelah komponen Komputer maupun Laptop menyala. Karena komponen sudah teraliri listrik, menyebabkan suhu komponen tersebut meningkat dan menjadi lebih hangat, walaupun tidak sampai panas. Warm booting dilakukan Komputer maupun Laptop sudah dalam keadaan menyala, bahkan ketika sistem operasi sedang bekerja dengan baik.
Istilah Warm booting mungkin masih belum terbiasa terdengar, dan istilah yang lebih kita kenal adalah Reboot atau Restart. Tapi sebenarnya keduanya mempunyai perbedaan. Warm Booting disebabkan oleh kerusakan program, maka Komputer maupun Laptop harus mengatur ulang system. Sedangkan Reboot atau Restart adalah berfungsi untuk memeriksa ulang kondisi program yang rusak.
3. Soft Booting
Soft Booting sebenarnya hampir sama dengan Warm Booting, perbedaan keduanya adalah Soft Booting terjadi bukan karena kerusakan program. Soft Booting terjadi bila kita masuk BIOS dan melakukan perubahan pada pengaturan BIOS, yang bertujuan untuk optimalisasi atau keamanan BIOS, kita harus menyimpan pengaturan BIOS dan merestart untuk dapat masuk ke dalam sistem operasi, restart seperti ini dilakukan oleh Komputer maupun Laptop bukan oleh sistem operasi, dan bukan pula karena kesalahan program atau pesan eror. (Baca juga : Daftar Harga Smartphone ASUS Android Terbaru)
4. Hard Booting
Hard Booting merupakan kebalikan dari Soft Booting, Hard Booting terjadi karena Komputer maupun Laptop tidak merespon dalam waktu lama atau hang, dalam situasi seperti ini memaksa Anda untuk menekan tombol “Reset” pada Komputer. Sedangkan pada Laptop, Anda harus menekan tombol power dan menahannya agak lama, dengan cara seperti ini sebenarnya cepat merusak hardisk, karena saat dimatikan paksa, pasokan daya pada hardisk berhenti tiba-tiba, padahal cakram pada hardisk masih berputar sangat cepat. Berbeda bila kita matikan melalui Shut down Windows cakram hardisk akan melambat secara berlahan-lahan, sampai akhirnya benar-benar berhenti.
5. Rebooting
Rebooting terjadi bila ada beberapa alasan tertentu, hal ini biasanya terjadi saat kita menginstal driver ataupun update lainnya dan sistem operasi yang mengharuskan Komputer maupun Laptop melakukan rebooting terlebih dahulu.
Demikian sedikit penjelasan tentang berbagai macam jenis booting Komputer yang harus kita perhatikan, semoga bermanfaat.